M
anfaat Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan  organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk  mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang  bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos.  Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari  tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman  menghadapi serangan penyakit.
 Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik  kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal:  hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih  enak.
 Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
 Aspek Ekonomi :
 - Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
 - Mengurangi volume/ukuran limbah
 - Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
 
Aspek Lingkungan :
 - Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
 - Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
 
Aspek bagi tanah/tanaman:
 - Meningkatkan kesuburan tanah
 - Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
 - Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
 - Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
 - Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
 - Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
 - Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
 - Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
 
Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya  merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan  kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah  adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi  nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan  organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar  kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh tanaman (Gaur, 1980).
 Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah dan  pertumbuhan tanaman. Penelitian Abdurohim, 2008, menunjukkan bahwa  kompos memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi dari  pada kalium yang disediakan pupuk NPK,  namun kadar fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan NPK.  Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditelitinya ketika itu,  caisin (Brassica oleracea), menjadi lebih baik dibandingkan dengan NPK.
 Hasil penelitian Handayani, 2009, berdasarkan hasil uji Duncan, pupuk cacing (vermicompost) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan bibit Salam (Eugenia polyantha Wight) pada media tanam subsoil. Indikatornya terdapat pada diameter batang, dan sebagainya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan pupuk anorganik tidak memberikan  efek apapun pada pertumbuhan bibit, mengingat media tanam subsoil merupakan media tanam dengan pH  yang rendah sehingga penyerapan hara tidak optimal. Pemberian kompos  akan menambah bahan organik tanah sehingga meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan memengaruhi serapan hara oleh tanah, walau tanah dalam keadaan masam.
 Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor menyebutkan bahwa kompos bagase (kompos yang dibuat dari ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L)  meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga bulan  pengaplikasian dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada  peningkatan yang berarti terhadap penyerapan fosfor, kalium, dan sulfur.  Penggunaan kompos bagase dengan pupuk anorganik secara bersamaan tidak  meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi, dan diameter dari batang, namun  diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam tebu
mariatul qibtiah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar