Aku tidak minta bintang atau bulan kepadamu.
 Cukup temani aku selamanya di bawah cahayanya.
Kamu punya profesi jadi pencuri ya?
 Abisnya kamu mencuri hatiku sih!
+ Kamu tau apa yang sedang aku pikirkan saat ini?
 - Tidak. Apa?
 + Kamu.
+ Kamu pasti pengrajin sendok.
 - Emang kenapa?
 + Karena kamu selalu mengaduk-aduk perasaanku.
Kalau rumahmu kebakaran, telpon pemadam kebakaran.
 Kalau kamu kecurian, telponlah polisi.
 Tapi kalau kamu kesepian, telponlah saya.
+ Sakit nggak waktu kamu jatuh?
 - Jatuh? kapan?
 + Waktu kamu jatuh dari langit ke dalam hatiku.
+ Aku didiagnosa sakit jantung.
 - Hah! Kok bisa?
 + Iya. Jantungku selalu berdegup kencang bila dekat denganmu.
+ Kamu pasti kuliah di seni pahat ya?
 - Nggak. Emang kenapa?
 + Soalnya kamu pintar sekali memahat namamu di hatiku.
+ Ibu kamu pasti tukang bantal ya?
 - Emang kenapa?
 + Kalo deket denganmu aku selalu merasa nyaman.
+ Bapak kamu pasti seorang astronot.
 - Bukan. Emang kenapa?
 + Soalnya aku melihat banyak bintang di matamu.
+ Kamu nggak capek bolak-balik terus?
 - Bolak-balik gimana maksudmu?
 + Bolak-balik dalam pikiranku.
+ Kamu pasti selalu malas cuci piring.
 - Enak aja!
 + Soalnya tanganmu halus sekali.
+ Kamu punya kunci apa aja sih?
 - Kunci rumah, kunci mobil, kunci lemari. Emang ada apa?
 + Punya nggak kunci untuk membuka hatimu kepadaku?
+ Kakekmu pasti penambang ya?
 _ Hus.. Jangan sembarangan ngomong.
 + Soalnya banyak berlian di matamu.
+ Setiap malam aku berjalan-jalan di suatu tempat. Kamu tau di mana itu?
 - Di mana?
 + Di hatimu.
+ Kamu tau berapa kali kamu datang dalam pikiranku?
 - Tidak.
 + Hanya sekali.
 - Hanya sekali doang?
 + Ya. Sebab kamu tidak pernah pergi lagi dari pikiranku.
By:Fahmi zulfa p.p

Tidak ada komentar:
Posting Komentar